Wednesday, August 22, 2012

perlawanan aman?


apa aku sedang bersama pria impotent, yang tak berani melawan! bukankah kamu yang selalu mengajariku jangan terjebak pada anggur dan rembulan!!! aku merelakan semuanya. dan aku siap tanpa cinta. bukankah kau tau sendiri,2 cinta yang akan selalu bersamaku selamanya,ku rasa itu sudah jauh dari cukup untukku. dan sekarang ketika aku berkata: kita harus siap melawan! kita harus bergerak !
kau hanya:

diam.
mungkin yang sering aku bilang padamu, aku tak bisa jauh dari BAKSO dan AYAM GORENG. tapi sekarang, sejak kau ajak aku melihat dan merasakan kehidupan mereka yang serba kekurangan, aku berfikir tidak makan bakso dan ayam goreng tidaklah suatu masalah besar. jadi aku siap. lalu knpa kamu mundur? adakah pelajaran yang aku lewatkan sayang? apa yang sebenarnya kau ajarkan padaku hanya bagaimana kita melawan hanya dengan tulisan? dan membiarkan semua orang yang akhirnya menjadi panas dengan tulisan kita yang kita biarkan untuk melawan dengan pergerakan mereka sendiri? tanpa kita? tanpa seorang penulis yang berapi-api dalam tulisan.

sayang, aku mulai berfikir, aku tidak lagi takut dibuang dan diasingkan. aku tidak takut kalau seandainya harus ditembak mati karena melawan! apa aku bodoh sayang? yang mudah terpancing dengan tulisan? dan bukankah aku menemukan semangat dariMu. kau yang mengajakku berdiskusi panjang, mengirimi surat2 dengan pemikiran panjang tentang perlawanan, mengajakku melihat dan mendengar kemudian merasakan. dan sekarang, kau diam, menjawab ajakanku. adakah pelajaran yang aku lewatkan sayang? pelajaran : MELAWAN ITU HARUS MAIN AMAN! begitu sayang?

No comments:

Post a Comment