Thursday, August 16, 2012

?

sepucuk surat yang diantar pak pos kemarin, yang aku diamkan di atas meja semalaman, akhirnya pagi ini aku buka. selembar kertas hvs A4. dan hanya ada 1 kata dipojok kiri atas: berdoa
hanya itu
tanpa tanda baca.
tak ada lanjutannya.


iya, benar di amplop depan memang namaku. dan bagian belakang jelas namamu.
bagaimana aku harus mengartikannya? apa kau menyuruhku berdoa? apa kau bertanya padaku sudahkah aku berdoa? apa kau sedang mengabarkan padaku kalau kau sedang berdoa? bagaimana aku harus mengartikannya? tulisanmu tanpa tanda baca. dan hanya itu.
Dan kau kirimkan Selepas pertengakaran dahsyat kita?
Lalu Apa artinya serapah yang kita lemparkan?  Hingga kita melepas pelukan dengan ludahan!
Dan kau tiba-tiba menulis surat lalu mengirimnya padaku. Apa yang kau pikirkan?

Mengapa dari sekian banyak kata yang kau pilih hanya berdoa
Dan itu tanpa tanda baca.
Mengapa tak kau tulis saja maaf. Tidakkah kau merasa menyakitiku? Atau tulis saja anjing! Atau umpatan lain padaku, bukankah kau seharusnya marah besar padaku karena aku memakimu hanya karena masalah sepele : koran!

Bukan salahku, mengapa kau membohongiku? Kau bilang padaku kau tak akan datang. Bukan aku yang melarangmu untuk datang. Tapi kau sendiri yang mengatakan tidak akan datang. Dan tiba-tiba di sore itu aku membaca koran, dan menemukan namamu di acara itu. Untuk apa kau berbohong padaku?

Dan kau pasti tahu aku akan merasa tidak bersalah? atau kau tahu aku pasti menyesal memakimu? atau dengan surat ini kau sengaja membuatku berfikir apa aku salah atau tidak? apa aku menyesal atau tidak?

Aduh, mengapa kau buat aku terus bertanya-tanya? Kau tahu sekarang aku terlalu gengsi untuk menanyakan artinya padamu. Apa itu tujuanmu? Kau ingatkan aku kalau aku selalu menyiksa diri bermain dengan pikiranku, lalu pertanyaan-pertanyaan, kecurigaan-kecurigaan, dan akhirnya membuat simpulan tanpa pertimbangan lain selain AKU. Begitu?

Kau ingin apa sebenarnya! Apa ini kata yang kongkret, verbal? Tak perlu ada penafsiran?  Atau bagaimana?
Mengapa berdoa? Untuk apa berdoa?
Kau ingatkan aku tentang tuhan?
Tuhan yang menciptakan cinta?
Dan kau sedang coba mengingatkan kalau aku mencintaimu?
Kau gila!
Atau aku yang gila?
Yang bermain dengan tanda tanya?
Lalu curiga?

No comments:

Post a Comment